Pengertian
Komunikasi,Unsur-unsur komunikasi,Bagaimana menyalurkan ide melalui
komunikasi,Hambatan-hambatan komunikasi,Klasifikasi dalam organisasi
Pengertian Komunikasi
Pasti
semua orang butuh dan pernah tau yang namanya komunikasi, jadi Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal. Ada beberapa ilmuwan menanfsirkan pengertian
komunikasi diantaranya:
Onong
Uchjana Effendy
Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan
(langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis
Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold
Lasswell.
Komunikasi
pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa?
dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says
what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Raymond
Ross
Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa
dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald
R. Miller
Komunikasi
terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar
untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett
M. Rogers
Komunikasi
adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak
penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Carl
I. Hovland
Komunikasi
adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan
(biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang
lain.
New
Comb
Komunikasi
adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif
dari sumber kepada penerima.
Bernard
Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi
adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin
Cherry
Komunikasi
adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk
mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang
ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi
komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan
terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa
“communication is the process by which a system is established, maintained and
altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi
adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan
tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan
aturan.
Analisis :
Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan
pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan
dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan,
mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya
di ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat menerima
sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source” (komunikator).
William
J. Seller
William
J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan
nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Unsur
– unsur komunikasi
a.
Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks)
komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
·
Fisik, adalah ruang dimana komunikasi
berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah komunikasi bersifat
nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara
maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
·
Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya
tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan
orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan
atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas
atau informalitas, serius atau senda gurau.
·
Temporal (waktu), mencakup waktu dalam
hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga
komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya,
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
b.
Enkoding-Dekoding
Dalam
ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara
atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan
kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan
gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita
menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai
dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di
atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan
dekoding.
Oleh
karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan
pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya
sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang
tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini
secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan
dari pendengar (dekoding).
c.
Sumber Penerima
Sumber
penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa
setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus
penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis,
atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan,
membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi,
ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan
anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan
melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang
lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan
penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk
mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati,
persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal
ini, anda menjalankan fungsi penerima.
d.
Kompetensi Komunikasi
Kompetensi
komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif
(Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti
pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan
(content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik
mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu,
tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain).
Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan,
suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi
komunikasi.
Dengan
meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku.
Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi
anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi
sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin
banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata
anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e.
Feed Back
Umpan
balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat
berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal
komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain
dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya,
dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri.
Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa
yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda
tulis.
Selain
umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik
ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan
atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah
bentuk umpan balik.
f.
Gangguan
Gangguan
(noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan
menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan.
Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan
yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan
ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis
(pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan
makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam
|
Definsi
|
Contoh
|
Fisik
|
Interferensi dengan
transmisi fisik isyarat atau pesan lain
|
Desingan mobil yang
lewat, dengungan komputer, kacamata
|
Psikollogis
|
Interferensi kognitif
atau mental
|
Prasangka dan bias
pada sumber-penerima, pikiran yang sempit
|
Semantik
|
Pembicaraan dan
pendengar memberi arti yang berlainan
|
Orang berbicara
dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu
rumit yang tidak dipahami pendengar
|
Gangguan
dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun
kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan
dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan
mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan
mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara
untuk menanggulangi gangguan.
g.
Saluran
Saluran
komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi
berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat
saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap
muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga
memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran
visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori).
Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h.
Pesan
Pesan
dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima
pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita.
Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi
secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan,
seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala,
menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita
ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
Bagaimana
Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam
menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan
tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang
kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Ide (gagasan) => Si Sender
2.
Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3.
Penyaluran(Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
4.
Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.
Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
6.
Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam
membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka
membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah
dan tujuan organisasi.
Agar
tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting
dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga
koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu
keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana
terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan
suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan
ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan
keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam
akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan
dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan
atau lingkungan organisasi.
Hambatan-hambatan
dalam komunikasi
Suatu
ketika keluarga kecil yang memiliki anak berumur lebih kurang tiga tahun pulang
kampung mengunjungi orang tuanya. Betapa senang hati si nenek karena mendapat
kunjungan dari anak dan cucunya. Mereka bermain dan bercengkrama bersama hingga
sore hari. Merekapun bermaksud untuk kembali pulang kerumah. Karena si nenek
masih rindu dan ingin bermain dengan cucunya, maka si nenek meminta agar si
cucu tinggal dan tidur bersamanya. Akhirnya karena si nenek mendesak dan si
cucupun mau, maka jadilah si cucu menginap di rumah nenek dan kedua orang
tuanya pun pulang
Tengah
malam, si cucu terbangun dari tidurnya ingin buang air kecil. Lalu dia
membangunkan neneknya. “Nek bangun nek, aku mau nyanyi”. ( rupanya
si cucu sudah terbiasa dengan orang tuanya klo mau buang air bilang mau
nyanyi). Si nenekpun bangun dan berkata: “Cu, ini kan udah malam, besok
aja nyanyinya ya”. Lalu merekapun tidur lagi.
Tidak
berapa lama, si cucupun terbangun karena sudah gak tahan mau buang air
kecil. “nek bangun nek, aku mau nyanyi”, si cucu terus merengek
kepada neneknya. Karena gak tahan dengan rengekan cucunya maka si nenek
berkata: “baiklah, kamu nyanyinya di teliga nenek saja ya”. Kontan
si cucupun mengencingi telinga neneknya. Dan nenekpun terpaksa menahan
marahnya. Rupanya orang tua si cucu lupa memberitahukan kepada si nenek kalau
si cucu mau buang air dia akan bilang mau nyanyi.
Demikianlah
sebuah anekdot yang berhubungan dengan hambatan dalam beromunikasi. Banyak hal
yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut Leonard
R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana
yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi
yang efektif, yaitu :
1.
Mendengar. Biasanya kita mendengar apa
yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita,
namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi
kita, itulah yang ingin kita dengar.
2.
Mengabaikan informasi yang bertentangan
dengan apa yang kita ketahui.
3.
Menilai sumber. Kita cenderung menilai
siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi
tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4.
Persepsi yang berbeda. Komunikasi
tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan
si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara
pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang
berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan
pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti
yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu
menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak
konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi
dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7.
Pengaruh emosi. Pada keadaan marah,
seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi
yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8.
Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara
yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah
beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari
anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si
nenek dengan si cucu. Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti
sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi
untuk buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.
Semoga
kita bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, sehingga komunikasi yang
efektif bisa terjadi.
KLASIFIKASI
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.
Dari segi sifatnya :
a.
Komunikasi lisan
Komunikasi
lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau
peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang
atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi
lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara
alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak
dengan si pembicara dengan lawan bicara.
b.
Komunikasi tulisan
Komunikasi
tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa
adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat,
jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa
surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi
tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk
masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat
kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi
secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain
sebagainya.
c.
Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol
verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan
yang ada untuk setiap bahasa yaitu
fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
d.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi
wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,
potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan
gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya
menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak
menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan.
Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai
komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan
gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi
nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat
berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
2.
Dari segi arahnya :
a.
Komunikasi ke bawah.
Mengalir
dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah.
Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja,
pengumuman, dan sebagainya.
b.
Komunikasi ke atas
Porsi
ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda
dengan komunikasi ke bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada
hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi. Misalnya,
dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
c.
Komunikasi horizontal
Merupakan
pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif
memerlukan juga komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi
dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya,
komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
d.
Komunikasi diagonal
Merupakan
jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam
situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui
jalur ini.
3.
Menurut Lawannya :
a.
Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara
dengan lawan bicaras yang sama banyaknya.
Contoh:berbicara
melalui telepon
b.
Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
: berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
Contoh:
introgasi maling dengan kelompok hansip.
c.
Kelompok Lawan Kelompok : berbicara
antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh:
debat partai politik.
Analisis Ilmiah
Dari pengertiannya, komunikasi adalah sebuah proses untuk mengetahui pesan apa yang akan disampaikan dari pembicara kepada penerima melaui sebuah media baik secara perorangan maupun kelompok dengan tujuan agar saling terhubung satu sama lain. Jika dilihat dari perbincangan kita saat berkomunikasi tentunya kita tidak melakukannya hanya dengan menggunakan kata-kata saja melainkan terkadang kita juga melakukan gerakan-gerakan tubuh, seperti ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, bahu, dan lain-lain.
Dalam komunikasi kita dapat mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah:
· Kita mampu mempelajari sesuatu dari komunikasi.
· Dapat mempengaruhi orang lain.
· Saling memahami perasaan satu sama lain.
· Menerangkan tentang perilaku pribadi maupun orang lain.
· Mencairkan suasana.
· Dapat saling terhubung.
· Menyelesaikan permasalahan.
Didalam komunikasi terdapat beberapa komponen yang tentunya harus ada, jika tidak maka hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai komunikasi. Berikut adalah beberapa unsur dari komunikasi:
1. Sumber
Sumber adalah seseorang yang membicarakan tentang apa isi dari informasi komunikasi tersebut kepada si penerima informasi. Sumber tidak hanya didapatkan dari satu orang melainkan bisa dari beberapa kelompok dalam anggota komunikasi tersebut .
2. Pesan
Pesan yakni adalah sebuah isi dari komunikasi tersebut, hal ini bisa dikatak sebagai inti dari komunikasi, karena hal ini lah yang nantinya akan dikomunikasikan kepada penerimanya.
3. Media
Media adalah alat komunikasi yang akan menghubungkan antara komunikator kepada penerima agar pesan yang disampaikan mampu tersampaikan dengan baik. Salah satu alat yang paling sering digunakan selama ini ialah panca indra manusia, dan dari media inilah kita mampu lebih mudah berkomunikasi dengan baik serta lebih efisien dan efektif. Karena dari pancaindera manusia, atau komunikasi secara langsung kemungkinan keberhasilan mendapatkan manfaat dari komuniakasi akan lebih mudah tercapai, salah satunya kita mampu menngetahui sifat pribadi seseorang ketika berkomunikasi.
4. Penerima
Penerima adalah tujuan pesan yang akan disampaikan oleh komunikator. Jika penerima tidak ada maka hubungan komunikasi akan terputus pada media saja, dan kemungkinan bisa terjadi sebuah masalah dalam komunikasi tersebut.
5. Pengaruh atau efek
Pengaruh atau efek adalah sikap timbal balik si penerima ketika sebelum atau sesudah mendapatkan informasi dari komunikator. Pada unsur ini, si penerima pesan akan mengalami perubahan sikap atau tingkah laku setelah mendapatkan informasi yang telah tersampaikan.
Penyaluran Ide Melalui Komunikasi.
Penyaluran ide melalui komunikasi adalah salah satu manfaat yang dapat kita peroleh dari komunikasi. Dengan berkomunikasi maka setiap anggotanya akan mampu saling bertukar pikiran dan akan menambah pengetahuan seseorang, dalam lingkup organisasi perusahaan bisa dikatakan bahwa bawahan akan mengetahui kemana jalan pikiran atasannya dalam membangun perusahaan yang mereka jalankan, begitu pula sebaliknya. Didalam penyampaiann ide tersebut, tidak secara mudah semua ide akan diambil oleh si penerima, melainkan terdapat tahap penyaringan, ini bertujuan untuk menentukan mana yang yang terbaik dalam memajukkan organisasi yang sedang dijalankan.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah.
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
- Ide
- Perumusan
- Penyaluran (Transmitting)
- Tindakan
- Pengertian
- Penerimaan
Komunikasi akan membantu meningkatkan kerja sama diatara anggota organisasi dan pada tahap tersebutlah kita mampu mencapai tingkat kerja sama yang baik, dimana kerja sama inilah yang akan dibutuhkan oleh organisasi dalam mencapai visi dan misi dari organisasi tersebut. Komunikasi merupakan salah satu kunci utama yang digunakan untuk menempatkan beberapa ide-ide yang ada sehingga tidak keseluruhan ide tersebut akan di eksekusi, namun harus melalui tahapan-tahapan yang telah diterangkan sebelumnya. Penggunaan komunikasi haruslah digunakan secara efektif guna mencapai titik temu yang benar dan kerja sama anggota yang terkoordinasi. Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual. Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi akan selalu ada disetiap kegiatan masyarakat yang sedang bersosialisasi baik secara individu maupun kelompok. Yang dimaksud dari hambatan ini adalah tidak berjalan lancarnya proses komunikasi dengan baik dikarenakan adanya faktor tertentu yang menghambat pesan seseorang mencapai tujuannya. Salah satunya contohnya adalah, ketika kita sedang bertanya pada seseorang dijalan, namun yang kita tanyakan adalah seseorang yang mengalami masalah pendengaran pada telinganya, sehingga apa yang kita tanyakan tidaklah berhasil karena kurang baiknya pendengeran orang tersebut, inilah yang dimaksud dengan hambatan komunikasi. Dalam pembahasan yang saya temukan, hambatan komunikasi dibagi dalam 2 bagian yakni hambatan internal dan hambatan eksternal.
1. Hambatan Internal
Hambatan ini seperti dalam contoh cerita yang saya terangkan sebelumnya, yakni hambatan yang dipengaruhi oleh kurang berfungsinya indera manusia karena hal tertentu, baik itu karena usia, cacat fisik, atapun gangguan psikologis.
2. Hambatan Eksternal
Sedangakan dalam hambatan eksternal akan dipengaruhi oleh lingkungan disekitar. Hambatan ini sangat sering terjadi karena pengaruh lingkungan yang kurang kondusif, sehingga merusak komunikasi tersebut. Dalam kasusnya yaitu ketika dalam sebuah rumah dimana yang biasanya terasa hening dan memdahkan pemilik rumah dapat saling berkomunikasi dengan keluarganya, kemudian pada suatu saat ada perbaikan jalan didepan rumah mereka yang dimana ada alat berat yang menghasilkan suara bising sehingga menggangu kenyamanan terutama ketika berkomunikasi karena menggangu pendengaran. Itu adalah salah satu contoh sederhana pada hambatan eksternal dimana hambatan tersebut berasal dari lingkungan sekitar.
Pada pembahasan lainnya terdapat pula pendapat yang mengemukakan mengenai hambatan. Berikut adalah beberapa pendapat yang telah dirangkum antara lain adalah:
- Adanya gangguan saluran atau media komunikasi.
- Adanya ketidakpengertian dalam memahami komunikasi yang telah sedang dibicarakan
- Penggunaan bahasa yang berbeda.
- Situasi yang tidak tepat yang memungkinkan hanya mementingkan hal tertentu untuk dikomunikasikan.
- Berbedanya persepsi sehingga mengurangi minat penyampaian pesan yang baik.
- Emosi yang tidak stabil, sehingga mengakibatkan komunikasi tidak berjalan dengan baik.
- Adanya prasangka buruk terhadap komunikator sehingga adanya ketidakpercayaan komunikan.
Berikut adalah upaya dalam mengatasi permasalahan dalam Berkomunikasi:
- Penyampaian umpan balik haruslah disampaikan dengan cara yang baik, agar komunikasi dapat kembali lancar.
- Adanya pemahaman tentang sikap pribadi dalam berkomunikasi sehingga dapat saling mengerti baik itu dari psikologis seseorang maupun cara berkomunikasi mereka.
- Pengguanaan komunikasi secara langsung lebih efektif untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi sehingga permasalahan dalam berkomunikasi dapat dikurangi.
- Bahasa yang sederhana lebih mudah untuk dipahami, sehingga komunikator akan lebih mudah mengerti apa yang sedang dikomunikasikan.
Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Komunikasi lisan
Komunikasi ini dilakukan melalui lisan atau melakukan perbincangan antara komunikator dengan komunikannya, komunikasi ini dapat dilakukan melalui media yang mampu menyalurrkan suara baik itu telepon, VoIP, dan sebagainya yang berkaitan dengan lisan.
2. Komunikasi tulisan
Komunikasi yang disampaikan dalam bentuk penulisan seperti halnya chatting, sms,surat, email, iklan, dan sebagainya.
3. Komunikasi Verbal
Komunikasi ini menggunakan tata bahasa yang baik dan mampu menyampaikan pesan secara impresif, sehingga menarik minat komunikan dalam memahami pesan atau informasi yang disampikan.
4. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi NonVerbal merupakan jenis komunikasi yang tidak dipengaruhi oleh bahasa, melainkan teknik penyampaian pesan sehingga terasa lebih ekspresif karena biasanya komunikasi ini menggunakan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka, intonasi ,dan sebagainya yang tidak berkaitan dengan verbal. Dalam komunikasi non verbal terdapat beberapa jenis, diantaranya:
Jenis-Jenis Komunikasi Non Verbal:
1. Komunikasi Objek
Komunikasi yang cenderung kearah objek sebagai ketertarikan dalam berkomunikasi. Salah satu contohnya adalah seragam, seseorang yang menggunakan pakaian yang lebih rapi akan memudahkan dalam melamar pekerjaan dibandingkan yang tidak.
2. Sentuhan
Sentuhan akan membuat seseorang merasakan hal yang berbeda dalam berkomunikasi, saperti halnya berjabat tangan, itu akan mencairkan suasana ketika dalam kondisi kaku ketika seseorang sedang berkenalan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
3. Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
4. Gerakan tubuh
Gerakan tubuh digunakan untuk mengurangi ketegangan saat menyampaikan pesan, selain itu gerakan tubuh pada saat berkomunikasi juga lebih ekspresif memperlihatkan suatu hal yang sedang disampaikan.
5. Proxemik
Proxemik adalah jenis komunikasi yang biasanya menentukan seberapa jauh hubungan antara komunikator dengan komunikan, hal ini ditentukan oleh jarak komunikasi mereka, seseorang pasangan memungkinkan jarak yang lebih dekat ataupun waktu yang lebih sering berkomunikasi dibandingkan dengan orang yang baru saling berkenalan.
Berikut adalah pembagian jarak pada jenis Proxemik:
Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
6. Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah yaitu sebuah teknik pengucapan sebuah kata dengan cara tertentu yang memungkinkan adanya perubahan kecepatan berbicara dalam berkomunikasi.
7. Lingkungan
Jenis ini menggunakan area disekitar sebagai bahan sebuah perbincangan yang akan digunakan sebagai gambaran dari komunikasi yang sedang berlangsung.
Dalam berorganisasi ada 4 arah komunikasi yang terdapat didalam organisasi tersebut, antara lain:
1. Komunikasi ke bawah.
Komunikasi yang memiliki hierarki dari atas ke bawah, maksudnya dalam perusahaan atasan memiliki sebuah instruksi dalam pekerjaan yang harus dilakukan oleh bawahannya, atau di lain kasus adalah prosedur dalam bekerja di suatu perusahaan dimana prosedur tersebut haruslah dilaksanakan.
2. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang memiliki hierarki yang mengalir dari bawah keatas, hal ini terjadi dimana bawahan akan meminta saran dari atasan melalui sebuah kotak saran, dimana itupun harus di diskusikan apakah saran tersebut harus dilakukan atau tidak.
3. Komunikasi horizontal
Sebuah komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan integritas dalam bekerja , agar setiap fungsi dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik atau bisa dibilang komunikasi ini memiliki kedudukan yang saling berdampingan atau sejajar.
4. Komunikasi diagonal
Komunikasi ini sangat jarang sekali digunakan, karena hanya pada kondisi tertentulah komunikasi ini akan terjadi, dalam suatu kasus adalah dimana didalam perusahaan besar terdapat bagian pengawasan yang bertugas untuk menjaga aset perusahaan, dengan kata lain sewaktu-waktu ketika perusahaan mengalami sebuah permasalahan pada bagian sistem didalamnya, mereka dibagian pengawasan akan melakukan pengecekkan disetiap bagian perusahaan tersebut.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar