Halaman

Jumat, 14 November 2014

Pengertian Komunikasi,Unsur-unsur komunikasi,Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi,Hambatan-hambatan komunikasi,Klasifikasi dalam organisasi

Pengertian Komunikasi,Unsur-unsur komunikasi,Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi,Hambatan-hambatan komunikasi,Klasifikasi dalam organisasi

Pengertian Komunikasi
Pasti semua orang butuh dan pernah tau yang namanya komunikasi, jadi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Ada beberapa ilmuwan menanfsirkan pengertian komunikasi diantaranya:
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source” (komunikator).
William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.


Unsur – unsur  komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi  memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
·         Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
·         Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau.
·         Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.

b. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).

c.  Sumber Penerima
Sumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.

d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.

e. Feed Back
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.

f. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam
Definsi
Contoh
Fisik
Interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain
Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata
Psikollogis
Interferensi kognitif atau mental
Prasangka dan bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempit
Semantik
Pembicaraan dan pendengar memberi arti yang berlainan
Orang berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar
Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.

g.  Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).

h.  Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.

Bagaimana Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
    1.      Ide (gagasan) => Si Sender
    2.      Perumusan
    Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
    3.      Penyaluran(Transmitting)
    Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
    4.      Tindakan
    Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
    5.      Pengertian
    Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
    6.      Penerimaan
    Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

Hambatan-hambatan dalam komunikasi
Suatu ketika keluarga kecil yang memiliki anak berumur lebih kurang tiga tahun pulang kampung mengunjungi orang tuanya. Betapa senang hati si nenek karena mendapat kunjungan dari anak dan cucunya. Mereka bermain dan bercengkrama bersama hingga sore hari. Merekapun bermaksud untuk kembali pulang kerumah. Karena si nenek masih rindu dan ingin bermain dengan cucunya, maka si nenek meminta agar si cucu tinggal dan tidur bersamanya. Akhirnya karena si nenek mendesak dan si cucupun mau, maka  jadilah si cucu menginap di rumah nenek dan kedua orang tuanya pun pulang
Tengah malam, si cucu terbangun dari tidurnya ingin buang air kecil. Lalu dia membangunkan neneknya. “Nek bangun nek, aku mau nyanyi”. ( rupanya si cucu sudah terbiasa dengan orang tuanya klo mau buang air bilang mau nyanyi). Si nenekpun bangun dan berkata: “Cu, ini kan udah malam, besok aja nyanyinya ya”. Lalu merekapun tidur lagi.
Tidak berapa lama, si cucupun terbangun karena sudah gak tahan mau buang air kecil. “nek bangun nek, aku mau nyanyi”, si cucu terus merengek kepada neneknya. Karena gak tahan dengan rengekan cucunya maka si nenek berkata: “baiklah, kamu nyanyinya di teliga nenek saja ya”. Kontan si cucupun mengencingi telinga neneknya. Dan nenekpun terpaksa menahan marahnya. Rupanya orang tua si cucu lupa memberitahukan kepada si nenek kalau si cucu mau buang air dia akan bilang mau nyanyi.
Demikianlah sebuah anekdot yang berhubungan dengan hambatan dalam beromunikasi. Banyak hal yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
     1.      Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di       sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah       yang ingin kita dengar.
    2.      Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui. 
    3.      Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang               memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
    4.      Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama     dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan       penerima pesan.
   5.        Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai             dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda         bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu       jam kemudian.
   6.          Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada           lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi        porses komunikasi yang berlangsung.
   7.      Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita     atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
   8.      Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan    lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu.  Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.
Semoga kita bisa meminimalisir hambatan-hambatan tersebut, sehingga komunikasi yang efektif bisa terjadi.

KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.      Dari segi sifatnya :
a.       Komunikasi lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
b.      Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
Komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
c.       Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu  fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
d.      Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah  sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
2.      Dari segi arahnya :
a.       Komunikasi ke bawah.
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk  instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.

b.      Komunikasi ke atas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasike baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasike atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.
c.       Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga  komunikasihorizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dariberaneka ragam fungsi keorganisasian.  Misalnya, komunikasiantar produksi dan pemsaran dalam organisasi bisnis, dsb.
d.      Komunikasi diagonal
Merupakan jalur komunikasi yang paling jarang digunakan,komunikasi diagonal penting dalam situasi ketika para anggiotatidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui jalur ini.
3.      Menurut Lawannya :
             a.       Komunikasi Satu Lawan Satu : berbicara dengan lawan bicaras yang sama banyaknya.
             Contoh:berbicara melalui telepon
             b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏ : berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
             Contoh: introgasi maling dengan kelompok hansip.
             c.       Kelompok Lawan Kelompok : berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
             Contoh: debat partai politik.

Analisis Ilmiah

   Dari pengertiannya, komunikasi adalah sebuah proses untuk mengetahui pesan apa yang akan disampaikan dari pembicara kepada penerima melaui sebuah media baik secara perorangan maupun kelompok dengan tujuan agar saling terhubung satu sama lain. Jika dilihat dari perbincangan kita saat berkomunikasi tentunya kita tidak melakukannya hanya dengan menggunakan kata-kata saja melainkan terkadang kita juga melakukan gerakan-gerakan tubuh, seperti ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, bahu, dan lain-lain.
Dalam komunikasi kita dapat mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah:

·         Kita mampu mempelajari sesuatu dari komunikasi.
·         Dapat mempengaruhi orang lain.
·         Saling memahami perasaan satu sama lain.
·         Menerangkan tentang perilaku pribadi maupun orang lain.
·         Mencairkan suasana.
·         Dapat saling terhubung.
·         Menyelesaikan permasalahan.

Didalam komunikasi terdapat beberapa komponen yang tentunya harus ada, jika tidak maka hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai komunikasi. Berikut adalah beberapa unsur dari komunikasi:

1.      Sumber
Sumber adalah seseorang yang membicarakan tentang apa isi dari informasi komunikasi tersebut kepada si penerima informasi. Sumber tidak hanya didapatkan dari satu orang melainkan bisa dari beberapa kelompok dalam anggota komunikasi tersebut .

2.      Pesan
Pesan yakni adalah sebuah isi dari komunikasi  tersebut, hal ini bisa dikatak sebagai inti dari komunikasi, karena hal ini lah yang nantinya akan dikomunikasikan kepada penerimanya.

3.      Media
Media adalah alat komunikasi yang akan menghubungkan antara komunikator kepada penerima agar pesan yang disampaikan mampu tersampaikan dengan baik. Salah satu alat yang paling sering digunakan selama ini ialah panca indra manusia, dan dari media inilah kita mampu lebih mudah berkomunikasi dengan baik serta lebih efisien dan efektif. Karena dari pancaindera manusia, atau komunikasi secara langsung kemungkinan keberhasilan mendapatkan manfaat dari komuniakasi akan lebih mudah tercapai, salah satunya kita mampu menngetahui sifat pribadi seseorang ketika berkomunikasi.

4.      Penerima
Penerima adalah tujuan pesan yang akan disampaikan oleh komunikator. Jika penerima tidak ada maka hubungan komunikasi akan terputus pada media saja, dan kemungkinan bisa terjadi sebuah masalah dalam komunikasi tersebut.

5.      Pengaruh atau efek
Pengaruh atau efek adalah sikap timbal balik si penerima ketika sebelum atau sesudah mendapatkan informasi dari komunikator. Pada unsur ini, si penerima pesan akan mengalami perubahan sikap atau tingkah laku setelah mendapatkan informasi yang telah tersampaikan.


Penyaluran Ide Melalui Komunikasi.

Penyaluran ide melalui komunikasi adalah salah satu manfaat yang dapat kita peroleh dari komunikasi. Dengan berkomunikasi maka setiap anggotanya akan mampu saling bertukar pikiran dan akan menambah pengetahuan seseorang, dalam lingkup organisasi perusahaan bisa dikatakan bahwa bawahan akan mengetahui kemana jalan pikiran atasannya dalam membangun perusahaan yang mereka jalankan, begitu pula sebaliknya. Didalam penyampaiann ide tersebut, tidak secara mudah semua ide akan diambil oleh si penerima, melainkan terdapat tahap penyaringan, ini bertujuan untuk menentukan mana yang yang terbaik dalam memajukkan organisasi yang sedang dijalankan.
Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah.
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Ide
  2. Perumusan
  3. Penyaluran (Transmitting)
  4. Tindakan
  5. Pengertian
  6. Penerimaan

Komunikasi akan membantu meningkatkan kerja sama diatara anggota organisasi dan pada tahap tersebutlah kita mampu mencapai tingkat kerja sama yang baik, dimana kerja sama inilah yang akan dibutuhkan oleh organisasi dalam mencapai visi dan misi dari organisasi tersebut. Komunikasi merupakan salah satu kunci utama yang digunakan untuk menempatkan beberapa ide-ide yang ada sehingga tidak keseluruhan ide tersebut akan di eksekusi, namun harus melalui tahapan-tahapan yang telah diterangkan sebelumnya. Penggunaan komunikasi haruslah digunakan secara efektif guna mencapai titik temu yang benar dan kerja sama anggota yang terkoordinasi. Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual. Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.


Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi akan selalu ada disetiap kegiatan masyarakat yang sedang bersosialisasi baik secara individu maupun kelompok. Yang dimaksud dari hambatan ini adalah tidak berjalan lancarnya proses komunikasi dengan baik dikarenakan adanya faktor tertentu yang menghambat pesan seseorang mencapai tujuannya. Salah satunya contohnya adalah, ketika kita sedang bertanya pada seseorang dijalan, namun yang kita tanyakan adalah seseorang yang mengalami masalah pendengaran pada telinganya, sehingga apa yang kita tanyakan tidaklah berhasil karena kurang baiknya pendengeran orang tersebut, inilah yang dimaksud dengan hambatan komunikasi. Dalam pembahasan yang saya temukan, hambatan komunikasi dibagi dalam 2 bagian yakni hambatan internal dan hambatan eksternal.

1.      Hambatan Internal
Hambatan ini seperti dalam contoh cerita yang saya terangkan sebelumnya, yakni hambatan yang dipengaruhi oleh kurang berfungsinya indera manusia karena hal tertentu, baik itu karena usia, cacat fisik, atapun gangguan psikologis.

2.      Hambatan Eksternal
Sedangakan dalam hambatan eksternal akan dipengaruhi oleh lingkungan disekitar. Hambatan ini sangat sering terjadi karena pengaruh lingkungan yang kurang kondusif, sehingga merusak komunikasi tersebut. Dalam kasusnya yaitu ketika dalam sebuah rumah dimana yang biasanya terasa hening dan memdahkan pemilik rumah dapat saling berkomunikasi dengan keluarganya, kemudian pada suatu saat ada perbaikan jalan didepan rumah mereka yang dimana ada alat berat yang menghasilkan suara bising sehingga menggangu kenyamanan terutama ketika berkomunikasi karena menggangu pendengaran. Itu adalah salah satu contoh sederhana pada hambatan eksternal dimana hambatan tersebut berasal dari lingkungan sekitar.


Pada pembahasan lainnya terdapat pula pendapat yang mengemukakan mengenai hambatan. Berikut adalah beberapa pendapat yang telah dirangkum antara lain adalah:
  1. Adanya gangguan saluran atau media komunikasi.
  2. Adanya ketidakpengertian dalam memahami komunikasi yang telah sedang dibicarakan
  3. Penggunaan bahasa yang berbeda.
  4. Situasi yang tidak tepat yang memungkinkan hanya mementingkan hal tertentu untuk dikomunikasikan.
  5. Berbedanya persepsi sehingga mengurangi minat penyampaian pesan yang baik.
  6. Emosi yang tidak stabil, sehingga mengakibatkan komunikasi tidak berjalan dengan baik.
  7. Adanya prasangka buruk terhadap komunikator sehingga adanya ketidakpercayaan komunikan.

Berikut adalah upaya dalam mengatasi permasalahan dalam Berkomunikasi:
  1. Penyampaian umpan balik haruslah disampaikan dengan cara yang baik, agar komunikasi dapat kembali lancar.
  2. Adanya pemahaman tentang sikap pribadi dalam berkomunikasi sehingga dapat saling mengerti baik itu dari psikologis seseorang maupun cara berkomunikasi mereka.
  3. Pengguanaan komunikasi secara langsung lebih efektif untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi sehingga permasalahan dalam berkomunikasi dapat dikurangi.
  4. Bahasa yang sederhana lebih mudah untuk dipahami, sehingga komunikator akan lebih mudah mengerti apa yang sedang dikomunikasikan.


Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi

1.      Komunikasi lisan
Komunikasi ini dilakukan melalui lisan atau melakukan perbincangan antara komunikator dengan komunikannya, komunikasi ini dapat dilakukan melalui media yang mampu menyalurrkan suara baik itu telepon, VoIP, dan sebagainya yang berkaitan dengan lisan.

2.      Komunikasi tulisan
Komunikasi yang disampaikan dalam bentuk penulisan seperti halnya chatting, sms,surat, email, iklan, dan sebagainya.

3.      Komunikasi Verbal
Komunikasi ini menggunakan tata bahasa yang baik dan mampu menyampaikan pesan secara impresif, sehingga menarik minat komunikan dalam memahami pesan atau informasi yang disampikan.

4.      Komunikasi Non Verbal 
Komunikasi NonVerbal merupakan jenis komunikasi yang tidak dipengaruhi oleh bahasa, melainkan teknik penyampaian pesan sehingga terasa lebih ekspresif karena biasanya komunikasi ini menggunakan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka, intonasi ,dan sebagainya yang tidak berkaitan dengan verbal. Dalam komunikasi non verbal terdapat beberapa jenis, diantaranya:
Jenis-Jenis Komunikasi Non Verbal:

1.      Komunikasi Objek
Komunikasi yang cenderung kearah objek sebagai ketertarikan dalam berkomunikasi. Salah satu contohnya adalah seragam, seseorang yang menggunakan pakaian yang lebih rapi akan memudahkan dalam melamar pekerjaan dibandingkan yang tidak.

2.      Sentuhan
Sentuhan akan membuat seseorang merasakan hal yang berbeda dalam berkomunikasi, saperti halnya berjabat tangan, itu akan mencairkan suasana ketika dalam kondisi kaku ketika seseorang sedang berkenalan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

3.      Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

4.      Gerakan tubuh
Gerakan tubuh digunakan untuk mengurangi ketegangan saat menyampaikan pesan, selain itu gerakan tubuh pada saat berkomunikasi juga lebih ekspresif memperlihatkan suatu hal yang sedang disampaikan.

5.      Proxemik
Proxemik adalah jenis komunikasi yang biasanya menentukan seberapa jauh hubungan antara komunikator dengan komunikan, hal ini ditentukan oleh jarak komunikasi mereka, seseorang pasangan memungkinkan jarak yang lebih dekat ataupun waktu yang lebih sering berkomunikasi dibandingkan dengan orang yang baru saling berkenalan.
Berikut adalah pembagian jarak pada jenis Proxemik:

Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.

Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.

Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.

Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.

6.      Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah yaitu sebuah teknik pengucapan sebuah kata dengan cara tertentu yang memungkinkan adanya perubahan kecepatan berbicara dalam berkomunikasi.

7.      Lingkungan
Jenis ini menggunakan area disekitar sebagai bahan sebuah perbincangan yang akan digunakan sebagai gambaran dari komunikasi yang sedang berlangsung.

Dalam berorganisasi ada 4 arah komunikasi yang terdapat didalam organisasi tersebut, antara lain:
1.      Komunikasi ke bawah.
Komunikasi yang memiliki hierarki dari atas ke bawah, maksudnya dalam perusahaan atasan memiliki sebuah instruksi dalam pekerjaan yang harus dilakukan oleh bawahannya, atau di lain kasus adalah prosedur dalam bekerja di suatu perusahaan dimana prosedur tersebut haruslah dilaksanakan.

2.      Komunikasi ke atas
Komunikasi yang memiliki hierarki yang mengalir dari bawah keatas, hal ini terjadi dimana bawahan akan meminta saran dari atasan melalui sebuah kotak saran, dimana itupun harus di diskusikan apakah saran tersebut harus dilakukan atau tidak.

3.      Komunikasi horizontal
Sebuah komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan integritas dalam bekerja , agar setiap fungsi dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik atau bisa dibilang komunikasi ini memiliki kedudukan yang saling berdampingan atau sejajar.

4.      Komunikasi diagonal
Komunikasi ini sangat jarang sekali digunakan, karena hanya pada kondisi tertentulah komunikasi ini akan terjadi, dalam suatu kasus adalah dimana didalam perusahaan besar terdapat bagian pengawasan yang bertugas untuk menjaga aset perusahaan, dengan kata lain sewaktu-waktu ketika perusahaan mengalami sebuah permasalahan pada bagian sistem didalamnya, mereka dibagian pengawasan akan melakukan pengecekkan disetiap bagian perusahaan tersebut.




SUMBER :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar