Halaman

Senin, 05 Oktober 2015

(Tulisan 2 - B.Indonesia) Memperbaiki Penggunaan EYD Dalam Sebuah Artikel



Terima Kabar soal Nasib Pesawat, Ortu Nurul Fatimah: Kami Ikhlas
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

Makassar - Keluarga penumpang sudah mendapatkan informasi soal nasib pesawat. Mereka mengaku pasrah mengetahui bahwa pesawat jatuh di pegunungan dan anggotanya keluarganya tidak selamat.

"Kami sudah dapat infonya. Tadi ditelepon suami Nurul jam 17.30 Wita," kata orangtua Nurul Fatimah, Muhajir, melalui sambungan telepon, Senin (5/10/2015) malam.

Nurul Fatimah (25) terbang bersama dua anaknya balitanya, Rayya (3) dan Afif (1). Mereka hendak pulang ke Makassar. Sedangkan suaminya, Kamarudin, tidak ikut. Baik Nurul maupun suami bekerja di Bandara Andi Djemma Masamba, Luwu Utara.

Malam ini, keluarga Nurul mengadakan yasinan. "Kami ikhlas," kata Muhajir.

Pesawat Aviastar ditemukan jajaran Polres Luwu di desa Ulu Sula, Kecamatan Latimojong, Luwu, sore tadi. Pesawat hancur dan puingnya berserakan di pepohonan. Sejauh ini sudah 3 jenazah ditemukan.
(mna/try)

 
Dalam artikel diatas, masih terdapat beberapa kalimat yang belum sesuai dengan EYD. Maka saya akan membenarkan kalimat tersebut.
1.      Kata “Terima”, seharusnya menggunakan kata “Menerima”.
2.      Kata “Ortu”, seharusnya meggunakan kata “Orang Tua”.
3.      Kata “anggotanya keluarganya”, seharusnya menggunakan kata “anggota keluarganya”.
4.      Kata “Tadi”, seharusnya menggunakan kata “Saat”.
5.      Kata “dapat”, seharusnya menggunakan kata “mendapatkan”.
6.      Kalimat “"Kami sudah dapat infonya. Tadi ditelepon suami Nurul jam 17.30 Wita,"” seharusnya tanda koma berada berada sesudah tanda kutip menjadi “"Kami sudah dapat infonya. Tadi ditelepon suami Nurul jam 17.30 Wita",”

(Tulisan 1 - B.Indonesia) Pentingnya Bahasa Indonesia Dalam Era Tenologi



Pentingnya Bahasa Indonesia Dalam Era Teknologi

Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Dalam mempelajari bahasa khususnya bahasa Indonesia, kita harus mengerti bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terlebih dahulu. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia diajarkan kepada kita dimulai sejak dini.
Dalam era teknologi, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) sudah banyak dilupakan. Contohnya seperti remaja yang berkirim pesan kepada temannya tidak menggunakan bahasa yang baku. Ini merupakan sebuah faktor yang terjadi akibat perkembangan teknologi yang semakin maju. Karena sejak dini bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang mudah, akan tetapi bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang sulit jika kita tidak mengerti dasar-dasarnya.
Pengaruh nya terhadap anak muda sangat kuat. Pengaruh nya telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang benar, sehingga mereka bertindak sesuka hati sehingga menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Minggu, 04 Oktober 2015

(Tugas-2 B.Indonesia) Penggunaan EYD Yang Baik Dan Benar



PENGGUNAAN EYD YANG BAIK DAN BENAR
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
Peran EYD yakni sebagai pedoman umum bagi para pengguna Bahasa Indonesia. Siapa pun, kapan pun, dimana pun menggunakan EYD secara benar dan baik, maka harus mengacu pada EYD yang sesuai dengan Undang-Undang dan Pancasila. EYD pun memiliki pengecualian, biasanya pada penulisan judul. EYD yang digunakan saat ini adalah EYD yang telah disepakati oleh 3 negara yakni Indonesia, Malaysia dan Bruneidarussalam.
 A.     Penggunaan EYD yang benar pada penulisan huruf dan kata
Penggunaan Huruf Kapital
1.      Jabatan tidak diikuti nama orang
Dalam butir 5 Pedoman EYD dinyatakan, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gubernur Jawa Barat, Profesor Jalaluddin Rakhmat, Sekretaris Jendral, Departemen Pendidikan Nasional. Jabatan tidak diikuti nama orang tidak memakai huruf kapital. Contoh, Menurut bupati, anggaran untuk pendidikan naik 25 % dari tahun sebelumnya.

(Tugas 1 B.Indonesia) Keragaman Bahasa Indonesia



RAGAM   BAHASA INDONESIA
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan perkembangan zaman yang sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000)
Ragam Bahasa Indonesia dibagi menjadi 3 jenis yaitu
1.       berdasarkan media
2.       berdasarkan cara pandang penutur
3.       berdasarkan topik pembicaraan.