PENDUDUK,
MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Kali
ini saya akan membahas apa sih yang dimaksud Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan. Ketiga aspek ini memiliki
keterkaitan satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saya
disini akan mencoba menjabarkan Pengertian dan Keterkaitan tersebut.
1. Pengertian Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah
konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di
dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan
akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan
antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang
merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir,
tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu
masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
·
Penduduk adalah
orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah,
tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
·
Masyarakat adalah suatu
kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya
dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial
yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam
masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama
didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial
adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota
masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
·
Kebudayaan adalah hasil
budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
2. Keterkaitan Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Dari
pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang
berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka
ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh
karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat
dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia
hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup
dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka
berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah
habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan
daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk
melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam (
bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian
Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya
berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya
sendiri.
Masyarakat
zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari
peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara
adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang
terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat
tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada
zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya
peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut.
Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal
tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih
jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya.
Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai
menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada
zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang
sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun
budha yang di bangun pada zaman ini.
Zaman
madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan
cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup
besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru
bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di
Indonesia.
Zaman
baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman
baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus
berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari
gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang
berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur
dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang
baru.
Kebudayaan
sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan
berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki
kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang
selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
3. Kebudayaan dan Kepribadian
Kebudayaan
dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan
social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola
pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola
pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari
yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka,
kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Budaya
secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki
artimengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto
Poespowardojo 1993).Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yangmerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yangberkaitan dengan budi dan akal manusia.
Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakansuatu yang agung dan mahal, tentu
saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa,dancipta manusia yang
kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak adamahluk lain yang
memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.
Menurut
Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan
hasilkarya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri
manusia dengan cara belajar.
Pengertian Kepribadian dan Kebudayaan
Kepribadian
merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan individu dan tentu saja
membentuk individu melalui kehidupan.
Dari berbagai
definisi dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Budaya adalah cara hidup. Budaya
tidak hanya nilai-nilai sadar kita, tetapi juga ini asumsi kita tentang Manusia
melihat dan percaya sesuai dengan perkembangan budaya mereka. Budaya merupakan
salah satu faktor penting dari model kepribadian.
Studi
budaya dan kepribadian berusaha untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan
identitas pribadi atau sosial yang berkaitan dengan lingkungan social
sekitarnya. Fitur budaya suatu masyarakat menghasilkan ciri khas tertentu dalam
sosialisasi anak-anak. Dengan menggunakan beberapa elemen sosialisasi umum dan
mekanisme, ada kemungkinan terbentuk fitur umum dari kepribadian atau
konfigurasifitur kepribadian khas bagi anggota masyarakat.
4. Kebudayaan Barat
Dewasa
ini kebudayaan barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada
dasarnya, kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam
berbagai bidang. Akan tetapi, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita
saring atau kita terima secara mentah begitu saja juga dapat memberikan
dampak negatif dalam beberapa bidang kehidupan. Sekarang ini banyak hal-hal
baru yang mengacu pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional
sedikit demi sedikit mulai tereleminasi karena kalah popularitas dengan
kebudayaan barat.
Dampak positif
yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya:
a.
Kemajuan
teknologi mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat membantu
kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat
elektronik canggih yang mereka ciptakan.
b.
Dalam
bidang politik, Negara barat cenderung menggunakan system
demokrasi. Hal itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk
mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
c.
Dalam
bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Sedangkan dampak
negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya:
a.
Generasi
muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode
berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan barang-barang
eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan kurangnya rasa
cinta terhadap produk dalam negeri.
b.
Munculnya
sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama
warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
c.
Pergaulan
masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sebelumya
lebih beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak cocok dengan
nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang sekarang ini
marak terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat bertentangan dengan
kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
d.
Kurangnya
rasa hormat tehadap orangtua dan tidak peduli terhadap lingkungan juga
merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut kebebasan
sehingga mereka bertindak sesuka hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar